Selasa, 11 Agustus 2009

SOAL OM UAS PLUS UTS 2009

1.PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Untuk mengumpulkan data u/menegakkan diagnosa,mendsapatkan suatupandangan umummengenai status fisik penderita.
Yang diperiksa
Ekstra Oral : 1. Kepala
2. Leher
Kepala :
a. Wajah, b. Kulit c. Rambut, d. Mata
e. Telinga
f. Preauricular & Postauricular Limphonode
g. Temporo Mandibular Joint
h. Glandula Parotis
I. Hidung & Sinus Paranasalis

Leher :
a. Otot b. Nodus Limfa c. Kelenjar Tiroid
d. Trachea e. Arteri Karotid

2.BIOPSI: adalah pengambilan sejumlah kevil jaringan dari tubuh menusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopi.
Scr umum ada 4 katagori Biopsi:
-Fine Needle Aspiration Biopsy
-Core Needle Biopsy
-Incisional Biopsy
-Excisional Biopsy

3.PREDICIOUS DENTITION
Adalah gigi yang erupsi sebelum gigi sulung erupsi
• Waktu bayi dilahirkan atau setelah beberapa waktu bayi dilahirkan
• Bentuk dan Struktur tidak sempurna (bisa erupsi enamel saja)
• Bisa erupsi enamel dan dentin – akar tidak ada
INTERGLOBULER SPACE
Adalah proses pengapuran pada dentin yang berkurang, sehingga ada daerah yang lebih putih pada dentin. Biasanya pada bagian mahkota saja.
DILACERATION
Dilaserasi adalah kelainan bentuk pada gigi karena terjadinya gangguan pada saat pembentukan gigi, sehingga gigi melengkung membentuk kurva atau sudut pada bagian mahkota atau akar.
• Bisa disebabkan karena adanya trauma mekanis selama masa pembentukan gigi.
• Kadang mengalami kesulitan untuk tumbuh ke posisi yang normal dalam rongga mulut sehingga harus dilakukan pencabutan.
4.PEMBIAKAN KULTUR :
Ada 2macambiakan atau kultur,yaitu biakan primer dansekunder
1. Biakan Primer ialah biakan yang diambil langsung dari jaringan organism tanpa proliferasi selsecarainvitro (menggunakan media)
2. Biakan Sekunder ialah biakan yang dikembang biakkan dari bahan primer.biasanya direfresh dalamjangka waktu tertentu.


1.LETAKKELENJAR PAROTIS :
dibawah telinga,dibelakang ramus mandibula.
2.Ventral Lidah
Frenulum Lingual
Melekat pd Genial tuberkel
Plica Vimbriata
mengandung saluran kelenjar Blandin & Nuhn
3. LESI PRIMER
• lesi yang pertama kali timbul, sel epitel permukaan mukosa masih utuh
• Makula, Papula, Plak, Nodula, Vesikula, Bula, Pustula, Keratosis, Wheals, Tumor, Petechiae, Purpura
4. LESI SEKUNDER
• lesi yang timbul setelah lesi primer, epitel permukaan sudah rusak
• Erosi, excoriasi, ulserasi, ulkus
5.FORDYCE’S GRANULES :
KElenjar sebasea yang ektopik,sering ditemukan pada mukosa bukal dan bibir,tampak sebagai nodul-nodul kecil bergerombol warna kuning.
: LINEA ALBA BUKALIS
penebalan yang tidak normal dari lapisan terluar epitel/lapisan keratin (stratum corneum) pada permukaan mukosa.








UTS
1.CARA PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH:
Pengukuran Tekanan Darah Dengan Auskulktasi
Tekanan darah diukur secara auskultasi di lengan kanan dengan memompa menset kira-kira 20 mgHg diats tekanan sistolik yang ditentukan dengan palpasi. Diagfragma stetoskop harus diletakkan di atas arteri sedekat mungkin dengan tepi menset, sebaiknya tepat ditepi bawah menset itu. Manset di kempiskan secara perlahanlahan, sementara anda mengevaluasi bunyi koratkoff. Tekanan darah sistolik, titik meredup dan titik menghilangnya bunyi korotkoff ditentukan. Tekanan darah sistolik adalah titik dimana terdengar bunyi mengetuk pertama. Jika tekanan darahnya tinggi, sebaiknya diperiksa kembali pada akhir pemeriksaan fisik ketika pasien mungkin lebih tEnang.

Pengukuran tek. Darah dengan palpasi
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan pesien berbaring dalam posisi supinasi dengan nyaman. Kantong manset diletakkan diatas arteri brakialis kanan. Jika lengannya terlalu gemuk pakailah menset paha. Lengan sedikit difleksikan, dan disokong kira-kira setinggi jantung. Untuk menentukan tekanan darah sistolik secara memadai dan untuk menyingkirkan kesalahan karena celah auskultasi,


2.AREA PEMERIKSAAN KEPALA:
9 AREA :wajah,rambut,kulit,mata,telinga, pre dan post-aurikular limphanoda, hidung dan sinus paranasal, TMJ, dan Glandula parotis.
3.ALAT MENGUKUR TEKANAN DARAH:
-SECARA LANGSUNG : kateter intra-arteial
-SECARA TIDAK LANGSUNG : Sfigmomanometer
4.KESALAHAN DALAM MENGUKUR TEKANAN DARAH:
- Penggunaan manset yang ukurannya tidak sesuai dengan pasien. Ukuran manset yang kecil akan menimbulkan overstimasi tekanan darah. Pemilihan manset dilakukan dengan pengukuran lingkar lengan pada titik tengah lengan .
- Posisi pasien sangat menentukan keakuratan pengukuran. Punggung dan tungkai bawah pasien sebaiknya ditopang, dengan tungkai bawah tidak boleh menyilang.
- Penempatan menset, menset diletakkan pada pertengahan lengan atas lengan, sekitar 2 cm diatas siku. Diletakkan dengan rapi (dua jari tangan masih bias dimasukkan diantaranya)
5.TEKNIK MENGUKUR SUHU :
- Oral temperature
- Axillary temperature
- Rectal temperature
- Tympanic membrane temperature
6.KECEPATAN NADI NORMAL ± 72 PER Menit
8.yang DITANDAI DALAM PEMERIKSAAN UMUM
Status Rata-rata & Nutrisi, Cara Berjalan & Postur, Tanda-tanda Vital, Tekanan Darah, Denyut Nadi, Pernafasan, Temperatur
9.SISTOLIK DAN DIASTOLIC
SISTOLIK
- Puncak tekanan di dalam arteri
- Diatur oleh isi sekucup (stroke volume) dan kelenturan pembuluh darah
- Dikatakan normal apabila tekanan sistolik tidak lebih dari 140 mmHg.
- Dikatakan tinggi apabila sistolik lebih dari 160 mmHg
DIASTOLIK
- Tekanan terendah di dalam arteri
- Tergantung pada tahanan perifer
- Dikatakan normal apabila tekanan diastolic tidak lebih dari 90 mmHg
- Dikatakan tinggi kalau tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg

Tekanan sistolik dan diastolic normal 120/80

10.otot pada leher yang mudah untuk diperiksa
- otot Sternomastoid
- otot Trapezius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar