Minggu, 20 September 2009

maaf kalau ada salah... tolong berikan koreksinya ya......
saya masi dalam proses belajar
DARI BERBAGAI SUMBER...




KLASIFIKASI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

1. KLASIFIKASI DAERAH YANG TIDAK BERGIGI :
Maksud utama pembuatan klasifikasi untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang adalah: agar dokter gigi dapat berkomunikasi sejelas mungkin tentang keadaan rongga mulut yang akan dibuatkan gigi tiruan
Dasar klasifikasi :
1.Berdasarkan sadel/daerah yang tidak bergigi, klasifikasi menurut:
a. Kennedy
b. Swenson
c. Austin Lidge
d. Applegate Kennedy

2.Berdasarkan Retainer, klasifikasi menurut:
a. Miller
b. Cummer
• Sadel :
Bagian dari prosessus alveolaris yang telah kehilangan gigi
• Tipe sadel :
1. Sadel ujung bebas/Free end Sadel
2. Sadel tertutup / Bounded sadel

Klasifikasi Kennedy
Syarat:
  1. Klasifikasi hendaknya dibuat setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan atau gigi yang diindikasikan untuk dicabut selesai dicabut
  2. Bila gigi M3 hilang dan tidak akan diganti, gigi ini tidak termasuk dalam klasifikasi.
  3. Bila gigi M3 masih ada dan akan digunakan sebagai pengganti, gigi ini dimasukkan klasifikasi
  4. M2 hilang tidak akan diganti jika antagonisnya sudah hilang.
  5. Bagian tidak bergigi paling posterior menentukan Klas utama dalam klasifikasi.
  6. Daerah tidak bergigi lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam modifikasi dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau ruangannya.
  7. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya ruangan yang tidak bergigi.
  8. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi Kennedy Klas IV.
Klasifikasi Kennedy ada 4 Klas :

Kelas I :
Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang / Bilateral Free End. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.

Secara klinis dijumpai:
  1. Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.
  2. Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas geligi tiruan yang akan dipasang.
  3. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.
  4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi dalam berbagai posisi.
  5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat
  6. Jumlah gigi yang masih tertinggal di bagian anterior umumnya sekitar 6-10 gigi saja.
  7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan Sendi Temporo Mandibula.

Indikasi pelayanan prostodontik kelas I:
Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal
























Kelas II: Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu rahang saja /unilateral free end. Kelas ini sering tidak diperhatikan pasien.

Secara klinis dijumpai keadaan :

  1. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak
  2. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur
  3. Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis ini.
  4. Pada kasus ekstrim, karena tertundanya pembuatan protesa untuk jangka waktu lama, kadang-kadang perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.
  5. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan Sendi Temporo Mandibula.

Indikasi pelayanan pprostodontik Kelas II:

Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal.







Kelas III : Keadaan tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangganya tidak lagi mampu memberi dukungan kepada protesa secara keseluruhan.

Secara klinis dijumpai keadaan:

  1. Daerah tidak bergigi sudah panjang
  2. bentuk atau panjang akar gigi kurang memadai
  3. Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai goyangnya gigi secara berlebihan.
  4. Beban oklusal berlebihan.

Indikasi pelayanan prostodontik kelas III:

Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.












Kelas IV : Daerah tidak bergigi teretak pada bagia anterior dari gigi-gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang.

Pada umumnya untuk kelas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan, bila:

  1. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus ruda paksa.
  2. Gigi harus disusun dengan "overjet" besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi pendukung.
  3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien dengan daya kunyah besar.
  4. Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan
  5. Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor estetik

Indikasi pelayanan Prosthodontic Klas IV :

  1. Geligi tiruan cekat, bila gigi-gigi tetangga masih kuat
  2. Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau jaringan atau kombinasi.
  3. Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat GTSL












Kelas V : Daerah tak bergigi paradental dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas, karena gigi kaninus yang dicabut karena malposisi atau terjadinya kecelakaan.

Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan berikut ini :

  1. Daerah tak bergigi sangat panjang
  2. Daya kunyah pasien berlebihan
  3. Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai
  4. Tulang pendukung lemah
  5. Penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya mempertahankan geligi yang masih tinggal ini

• Indikasi pelayanan Prosthodontik kelas V:

Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.













Kelas VI : Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut.

Biasanya dijumpai keadaan klinis :

  1. Daerah tak bergigi yang pendek
  2. Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh
  3. Sisa processus alveolaris memadai
  4. Daya kunyah pasien tidak besar

• Indikasi pelayanan prosthodontik kelas VI

a) Geligi tiruan cekat

b) Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa sadel)






Pemilihan geligi tiruan lepasan dalam hal ini didasarkan pada:

  1. Usia pasien masih muda
  2. Mencegah ekstrusi gigi antagonis
  3. Pulpa gigi masih lebar
  4. Kesehatan pasien tak memungkinkan dilakukannya preparasi segera
  5. Kendala waktu untuk pembuatan gigi tiruan cekat
  6. Pasien menolak pembuatan geligi tiruan cekat
  7. Keadaan sosial ekonomi pasien tak menunjang

Selain ke enam kelas tersebut di atas, klasifikasi Aplegate Kennedy mengenai juga modifikasi untuk daerah tak bergigi tambahan.

Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas.... modifikasi A

Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas ... modifikasi P.

Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi. Diberi tambahan angka arab sesuai jumlahnya.

Contoh : Kelas II Modifikasi 2A (atau 1P atau 2A dan 3P dan seterusnya).


3 komentar:

  1. aq juga mau dong gambar2 desain gtsl utk masing2 kelasnya???thx

    BalasHapus
  2. ada gambarnya cuman kgk bs di upload.
    masi baru sama blog nie..

    BalasHapus